bowosoedadi.blogdetik.com |
Begitu tega kau tinggalkan raja dalam derita
sedang kau pergi dan bahagia, tertawa dan canda
Hei Kau Pewaris Tahta..!
Berleher tegak, berwajah Tampan
sombong dalam setiap tutur kata
Masih pantas kesombongan itu ketika aibmu terbuka?
Kau biarkan sang raja tertatih
Kau biarkan sang raja merintih
kau biarkan sang raja hanya ditemani abdi
dan para abdi yang lapar pun mulai pergi
satu persatu pergi, mereka lapar, anak mereka lapar
istri mereka lapar, suami mereka lapar.
hanya sekedar abdi di zaman ini tidak memberimu kenyang
Hey kau Pewaris Tahta..!
Sadarlah.. kau terlalu pintar untuk disadarkan
Apa kau butuh si abdi malang menyadarkanmu?
atau ketika sang raja menghadap Kuasa?
Hei Pewaris Tahta...! Sadarlah...!!
Sebelum tahtamu terjatuh dengan paksa
tanpa kau sadari, karena kau terlalu berleha-leha
bersandar diatas kemilau sang raja
terbuai oleh gelimang canda dan tawa
angkuh di hadapan para terampah,....
Sang Pewaris Tahta. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Animalisme Kesejagatan
Anda baru saja membaca artikel tentang
0 komentar:
Posting Komentar