Written By Labala Nusa Tenggara Timur on Kamis, 18 Desember 2014 | 14.30

Kitab Kuning, atau kitab Gundul, adalah bacaan wajib kebanyakan anak-anak santri, kitab klasik ini memang sudah sejak dulu menjadi pegangan utama kaum santri. Nah kenapa dinamakan kitab Kuning ?, Dinamakan kitab kuning karena kitab ini memang warnanya agak kekuningan, mungkin disebabkan warna kertasnya kuning, atau kitabnya sudah tua jadi warnanya kekuningan, Kemudian mengapa dinamakan Kitab Gundul? Nah dinamakan kitab gundul karena isi kandungan kitab ini berbahasa arab, dan tulisan bahasa arabnya tidak berharakat.

Untuk membaca kitab ini tidaklah mudah, selain karena kita bukan orang arab, kita juga harus memahami kaedah bahasa arab terlebih dahulu, salah satu ilmu yang paling penting untuk menunjang keahlian membaca kitab kuning adalah Ilmu Nahwu, Imu nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaedah bahasa arab meliputi peletakan baris/harakat pada kitab gundul/kuning, Ilmu ini gampang-gampang susah, bahasa arab adalah bahasa yng tinggi, tidak seperti bahasa indonesia yang mudah di pahami tanpa perlu harakat-harakat segala heheheh.

Disinilah di mulainya Tragedi itu, Saya seorang yang kurang bagus dalam mata pelajaran maupun mata kuliah bahasa, entahkah otak saya kenapa agak susah menerima pelajaran bahasa dan matematika, apa lagi yang berbau sastra, dulu saya seorang santri yang tinggal di salah satu PONPES. kurang terkenal, Setiap Subuh Harus belajar ilmu nahu, kitab Matnul Jurumiah, kitab dasar kaedah bahasa arab yang berisi kaedah Nahu, tapi lucunya gundul juga, katanya dasar kok langsung gundul?
ini namanya penggundulan otak heheheheh.

karena memang bego dalam bahasa, saya sudah berusaha berkali-kali mengerti ilmu nahu ini tapi entah kenapa otak saya selalu pusing dan stres, apalagi melihat hurufnya yang bikin pusing dan heran, apalagi cara mengajar pak kiai menggunakan sistem khalaqah, pak kiai membacakan kitab, kita harus menagkap bacaannya dan mengerti akan penjelasannya, bukan hal yang mudah bukan...? 

Setelah hampir setahun belajar dan belum ngerti-ngerti juga, akhirnya saya memutuskan untuk mengintroperksi diri, apa yang salah dengan otakku...?? hehehhehe
akhirnya saya menemukan sebuah jawaban yang mengerikan, saya tidak punya dasar bahasa arab sama sekali, bagaimana mungkin saya langsung mengerti ilmu nahwu, belum ada mufradat yang saya hafal, belum ada kosa kata yang saya mengerti dan macam sebagainya, akhirnya saya memutuskan untuk belajar dasar bahasa arab dulu, kemudian kembali mengkaji ilmu nahu, dan alhamdulillah setelah itu, baru saya mulai mengerti kitab gundul, sedikit demi sedikit, walaupun kadang masih bingung, tapi alhamdulillah sudah ada yang bisa masuk kedalam Kepala hehehehe........ 


G+

Anda baru saja membaca artikel tentang Kisah Gundul Kitab Gundul. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan masukan email anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel terbaru dari Animalisme Kesejagatan
feedburner

0 komentar:

Animalisme Kesejagatan © 2014. All Rights Reserved.
Template animalismekesejagatan By SEOCIPS.COM , Powered By Blogger